Padang, PilarbangsaNews
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sumatera Barat menggelar rapat internal bertema Evaluasi Kinerja dan Pelaporan Program Bawaslu pada Kamis, (23/10/2025). Rapat berlangsung di Ruang Sidang Bawaslu Sumbar sebagai tindak lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang evaluasi pelaksanaan pembangunan dan Peraturan Menteri PANRB Nomor 53 Tahun 2014 mengenai pelaporan kinerja instansi pemerintah.
Ketua Bawaslu Sumbar, Alni, SH, M.Kn, menyampaikan bahwa tahun 2025 menjadi momentum penting bagi lembaganya untuk memperkuat pengawasan pemilu. Ia menilai relaksasi anggaran tahap kedua memberi ruang bagi peningkatan efektivitas program strategis. “Tambahan anggaran ini kami arahkan untuk pengawasan data pemilih berkelanjutan serta pendidikan pengawas partisipatif,” ujarnya.
Selain itu, Alni menjelaskan bahwa relaksasi anggaran juga mencakup peningkatan biaya operasional di sejumlah kabupaten dan kota. Langkah tersebut bertujuan mempercepat pelaksanaan kegiatan pengawasan agar lebih efisien. Ia menegaskan, program pendidikan pengawas partisipatif (P2P) segera digelar untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam mengawasi jalannya pemilu.
“Seluruh kegiatan dari relaksasi tahap kedua harus segera dijalankan agar hasilnya maksimal,” tegasnya. Ia menambahkan, disiplin dan kolaborasi antarlembaga menjadi faktor utama dalam mewujudkan kinerja Bawaslu yang transparan dan akuntabel.
Sementara itu, Kepala Sekretariat Bawaslu Sumbar, Rinaldi, menyoroti pentingnya kesesuaian antara program dan anggaran. Ia meminta jajaran sekretariat kabupaten dan kota lebih aktif menyesuaikan rencana kerja agar selaras dengan kebutuhan di lapangan.
“Kami menemukan adanya ketidaksinkronan antara program dan alokasi anggaran. Karena itu, perlu revisi agar pelaksanaan program lebih optimal,” ujarnya.
Melalui rapat evaluasi ini, Bawaslu Sumbar menegaskan komitmennya memperkuat pengawasan pemilu, meningkatkan koordinasi, dan memastikan setiap program memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Sumatera Barat. (Gilang)
