Pekanbaru, PilarbangsaNews
Bunda PAUD kota Pekanbaru, Sulastri membuka kegiatan Gebyar Seni Paguyuban TK Negeri/Pembina se kota Pekanbaru yang dilaksanakan pada Kamis, 23 Oktober 2025.
Sulastri, menyampaikan apresiasi mendalam kepada para orang tua dan tenaga pendidik yang telah berperan aktif dalam mendidik anak-anak usia dini, baik di rumah maupun di lingkungan sekolah.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada ayah dan bunda yang telah dengan sabar dan penuh cinta mendidik anak-anak di rumah, serta kepada para tenaga pendidik yang telah membimbing mereka di sekolah,” ujar Sulastri.
Menurutnya, acara yang diwarnai dengan berbagai penampilan anak-anak PAUD ini menjadi wadah bagi peserta didik untuk mengekspresikan kreativitas, keberanian, dan semangat belajar. Sulastri menekankan pentingnya kegiatan semacam ini untuk menumbuhkan karakter positif pada anak sejak dini.
“Melalui kegiatan ini, kita dapat melihat bagaimana anak-anak tampil penuh semangat, berkreasi, dan berinovasi. Inilah generasi yang kita harapkan, anak-anak yang memiliki karakter kuat, mencintai keberagaman, budaya, dan terus berkarya,” tutup Bunda PAUD kota Pekanbaru.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Syafrian Tommy, S.STP., M.Si, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi bentuk nyata pendidikan holistik yang menyeimbangkan kecerdasan akademik dengan pengembangan karakter dan kepedulian sosial.
“Gebyar seni ini merupakan kegiatan yang sangat baik karena mengedepankan bakat, minat, serta potensi seni dan budaya anak-anak TK di seluruh Pekanbaru. Anak-anak tidak hanya dilatih menjadi cerdas secara akademik, tetapi juga kreatif dan berkarakter,” ujar Tommy.
Lebih dari sekadar pertunjukan, Gebyar Seni tahun ini mengangkat tema keberlanjutan dan pengelolaan limbah, yang sejalan dengan visi Green City Pekanbaru yakni sebuah gerakan menuju kota cerdas, hijau, dan berbudaya. Anak-anak diajak belajar mengolah sampah menjadi karya bernilai seni, seperti kostum dan dekorasi dari bahan daur ulang plastik.
“Melalui kegiatan ini, kita ingin menanamkan kepedulian terhadap lingkungan sejak usia dini. Dari hal sederhana di sekolah, seperti mengolah sampah plastik menjadi karya seni, anak-anak belajar bahwa menjaga bumi bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan,” jelas Tommy.
“Kegiatan seperti ini juga berpotensi meningkatkan kunjungan wisata pendidikan yang menjadi konsep edutourism di Pekanbaru. Jadi, pendidikan bukan hanya membangun anak-anak, tetapi juga menggerakkan ekonomi dan kebanggaan kota,” tutupnya.
Ketua Panitia Pelaksana, Warni, M.Pd, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut digagas untuk menumbuhkan kesadaran anak-anak agar mencintai dan menjaga alam semesta serta menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan sejak usia dini.
“Kegiatan ini bertujuan mendidik anak-anak supaya mereka bisa menjaga lingkungan dan alam sekitar. Karena itu, tema kegiatan kami adalah mari kita sayangi mahluk ciptaan Tuhan, seperti kita menyayangi diri sendiri,” ujar Warn yang juga Kepala TK Pembina II kota Pekanbaru.
Menurut Warni, terdapat 6 (enam) Taman Kanak-kanak Negeri di bawah binaan Pemerintah Kota Pekanbaru ikut ambil bagian dalam perhelatan ini, dengan total 650 anak dan 65 guru terlibat aktif dalam serangkaian kegiatan edukatif dan kreatif.
“Terdapat suatu momen yang paling menarik perhatian adalah lomba fashion show daur ulang, di mana anak-anak tampil memukau mengenakan kostum yang dibuat dari bahan sisa dan alam, seperti kertas bekas, daun kering, serta bunga-bunga yang dikreasikan menjadi busana indah, yang dinilai langsung oleh Bunda PAUD kota Pekanbaru, Ibu Sulastri,” tutup Warni. (Mirza)