Pekanbaru, PilarbangsaNews
Setelah delapan tahun sejak program rumah gratis digulirkan, PT. Solarindo Internusa akhirnya menyerahkan secara resmi Sertifikat Hak Milik (SHM) kepemilikan rumah kepada ahli waris penerima, dalam sebuah seremoni yang penuh makna di acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) APERSI Riau, Rabu (22/10/2025).
Sertifikat rumah tersebut diserahkan kepada Fatma, anak kandung dari almarhum Bapak Syamsir, yang menjadi penerima rumah gratis dari program sosial PT. Solarindo Internusa pada tahun 2017 lalu. Program ini sempat disiarkan di salah satu televisi swasta nasional, TransTV oleh Mandala Shoji sebagai pembawa acaranya.
“Beberapa waktu lalu sertifikatnya memang sudah terbit, namun karena kesibukan asosiasi, belum ada kesempatan untuk menyerahkannya secara formal. Baru sekarang, momen baik itu datang. Ketua Umum APERSI hadir langsung dan kami serahkan secara simbolis sebagai bentuk komitmen kami,” ujar Steven, Direktur PT. Solarindo Internusa.
Untuk diketahui, Rumah tipe 36 yang diserahkan berlokasi di Rumbai Bukit, Kecamatan Rumbai Barat, Kota Pekanbaru. Menurut Steven, rumah tersebut diserahkan dalam kondisi siap huni, lengkap dengan perabotan dan interior penuh (full furnished), serta dicat dengan warna biru khas TransTV sebagai bentuk apresiasi atas kerja sama program tersebut.
“Rumah ini sejak awal sudah kami siapkan dengan sepenuh hati. Kami harap keluarga penerima dapat merawat dan menjaga rumah ini dengan baik sebagaimana mestinya,” kata Steven.
Tangis haru mewarnai wajah Fatma, putri dari almarhum Syamsir, saat menerima sertifikat rumah baru yang diberikan langsung dalam program bantuan perumahan untuk masyarakat kurang mampu. Bantuan ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah dan pihak swasta, dalam hal ini PT. Solarindo Internusa, yang terus berkomitmen mendukung kesejahteraan masyarakat melalui program sosial yang berkelanjutan.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PT. Solarindo Internusa. Bantuan ini bukan hanya sekadar rumah, tapi juga harapan yang terwujud bagi keluarga kami,” ujar Fatma dengan mata berkaca-kaca.
Fatma mengenang bagaimana semasa hidup, ayahnya, Syamsir, selalu bermimpi memiliki rumah sendiri. Namun, kondisi ekonomi keluarga yang serba terbatas membuat mimpi itu sulit terwujud. Keluarga mereka selama ini tinggal di kawasan Pasar Bawah, dalam kondisi yang jauh dari kata layak.
“Alhamdulillah, ini rezeki yang tidak pernah kami duga. Akhirnya kami memiliki rumah sendiri. Ini menjadi kebanggaan dan kepuasan tersendiri bagi keluarga kami. Semoga program seperti ini bisa terus berlanjut dan bahkan ditingkatkan agar lebih banyak lagi masyarakat yang merasakan manfaatnya,” tutup Fatma penuh syukur. (Mirza)
