Sawahlunto, PilarbangsaNews
Pemerintah Kota Sawahlunto bergerak cepat dalam menata ulang wajah kota, khususnya di kawasan heritage. Pada Selasa (24/6/2025), Wali Kota Sawahlunto, Riyanda Putra, memimpin langsung rapat koordinasi terkait pembenahan jaringan kabel yang tidak tertata di sepanjang jalan kawasan Pasar Remaja.
Rapat yang digelar di Balaikota tersebut turut melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari instansi pemilik jaringan kabel, seperti PLN, Telkom, PT Bukit Asam (PTBA), Mayatama, serta sejumlah pihak terkait lainnya.
Dalam arahannya, Wali Kota Riyanda menegaskan bahwa keberadaan kabel-kabel yang menggantung semrawut bukan hanya mengganggu estetika visual, tetapi juga bertentangan dengan semangat pengembangan pariwisata kota tua Sawahlunto sebagai destinasi wisata heritage.
“Kawasan ini adalah etalase wajah Sawahlunto. Maka, estetika bukan sekadar soal keindahan, tetapi bagian dari strategi pembangunan pariwisata berbasis warisan budaya. Kabel semrawut jelas bertentangan dengan nilai itu,” tegasnya.
Wali Kota juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antarinstansi untuk menyelesaikan persoalan ini secara menyeluruh dan berkelanjutan. Menurutnya, pembenahan kabel tidak hanya menyentuh sisi visual kota, tapi juga menyangkut keamanan publik, efisiensi infrastruktur, dan daya saing kota dalam menarik wisatawan.
“Kita ingin menciptakan kota yang tidak hanya nyaman bagi warganya, tapi juga layak dikunjungi wisatawan. Untuk itu, dibutuhkan komitmen dan sinergi semua pihak,” ujar Riyanda.
Pemko Sawahlunto memastikan bahwa proses pembenahan akan dilakukan dengan pendekatan teknis yang integratif dan tetap membuka ruang partisipasi aktif dari seluruh pemilik jaringan. Langkah ini diharapkan dapat menjadi tonggak awal menuju penataan kawasan yang lebih tertib, aman, dan menarik secara visual.
Rencana pembenahan kabel ini juga akan diintegrasikan dengan program revitalisasi kawasan kota tua yang telah dicanangkan sebelumnya. Dengan demikian, pembenahan infrastruktur akan berjalan seiring dengan upaya pelestarian dan pengembangan nilai sejarah yang dimiliki Sawahlunto. (Ris1)
