Web Hosting
Web Hosting
Berita

Rahmat Saleh Dorong Gemarikan untuk Tekan Stunting dan Perkuat Ketahanan Pangan

35
×

Rahmat Saleh Dorong Gemarikan untuk Tekan Stunting dan Perkuat Ketahanan Pangan

Sebarkan artikel ini

Padang, PilarbangsaNews 

 

 

Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Rahmat Saleh menggelar Safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Padang.

 

Acara yang dilaksanakan di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Kapalo Koto, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sabtu (18/10/2025).

 

Kegiatan bertujuan meningkatkan konsumsi ikan demi mewujudkan generasi penerus yang sehat, kuat, dan cerdas. Untuk diketahui program ini terinisiasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

 

Rahmat Saleh, Anggota Komisi IV DPR RI secara khusus menyoroti Gemarikan sebagai solusi vital untuk masalah gizi nasional.

 

Hal ini didorong oleh tingginya angka stunting di Indonesia, berbanding terbalik dengan rendahnya tingkat konsumsi ikan dibandingkan unggas.

 

“Sementara lebih dari dua per tiga wilayah kita adalah lautan dan kaya dengan ikan. Ini adalah momentum untuk memberikan literasi kepada masyarakat bahwa ikan itu memiliki protein yang bagus untuk kecerdasan,” ujar Rahmat Saleh.

 

Ia merujuk pada kebiasaan negara maju, seperti Jepang, yang memiliki tingkat kecerdasan penduduk tinggi, salah satunya dipengaruhi oleh kebiasaan mengonsumsi ikan segar.

 

Rahmat Saleh juga menyoroti ironi tingginya angka stunting di beberapa daerah di Sumatera Barat, terutama di Pasaman dan Mentawai, yang notabene merupakan wilayah pesisir dan kepulauan. “Padahal Mentawai kaya ikan, seharusnya angka stunting tidak tinggi,” katanya.

 

Ia berharap, program Gemarikan ini dapat menjadi dukungan nyata untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat sekaligus menekan laju angka stunting.

 

Menanggapi upaya ini, Kepala Bidang dan Pemasaran Hasil Perikanan Dinas Perikanan dan Pangan Kota Padang, Nyon Elvis, menjelaskan berbagai langkah yang telah ditempuh pemerintah daerah.

 

“Kami telah berupaya meningkatkan angka konsumsi ikan melalui berbagai kegiatan, termasuk Abang (Ayo Bang) ke Ikan di mana kami mengadakan ekspose makanan ikan. Kami juga memberikan makanan olahan ikan kepada anak-anak SD,” jelas Nyon Elvis.

 

Ia menambahkan, survei menunjukkan bahwa anak-anak SD masih cenderung memilih ayam daripada ikan, yang sebagian besar disebabkan oleh kurangnya variasi olahan.

 

Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Perikanan juga rutin mengadakan lomba masak ikan di 11 kecamatan guna mengedukasi ibu-ibu agar lebih kreatif mengolah bahan baku perikanan.

 

Dalam konteks pengelolaan sumber daya, Rahmat Saleh mengidentifikasi salah satu kelemahan Indonesia adalah ketidakmampuan mengelola ikan secara efektif saat musim berlimpah. Hal ini sering kali menyebabkan harga ikan jatuh dan banyak yang terbuang sia-sia.

 

Sebagai solusi jangka panjang, KKP tengah menggalakkan program Kampung Nelayan Merah Putih. Untuk Kota Padang sendiri, program ini direncanakan hadir di dua lokasi, yakni Padang Sarai dan Sungai Pisang.

 

Rahmat Saleh menegaskan tujuan besar dari program tersebut. “Tujuan kita adalah mandiri dalam ketahanan pangan ikan. Kampung Nelayan Merah Putih ini kita buat agar ada cold storage dan fasilitas pengolahan ikan untuk menguatkan manajemen ikan,” katanya.

 

Ia percaya bahwa dengan manajemen yang lebih baik, harga jual ikan akan tinggi, dan produk olahan ikan akan semakin beragam, memperkuat ekonomi nelayan dan ketahanan pangan nasional. (Gilang)