Web Hosting
Web Hosting
Berita

Tajak Sumur Pertama PLTP Muara Laboh Unit 2, Tanda Dimulainya Era Energi Hijau di Solok Selatan

42
×

Tajak Sumur Pertama PLTP Muara Laboh Unit 2, Tanda Dimulainya Era Energi Hijau di Solok Selatan

Sebarkan artikel ini

Solok Selatan, PilarbangsaNews 

 

 

Langkah besar menuju kemandirian energi bersih di Sumatera Barat resmi dimulai. PT Supreme Energy melalui anak perusahaannya, PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML), menggelar seremoni tajak sumur pertama proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh Unit 2, pada Kamis (16/10/2025).

 

Kegiatan ini menandai dimulainya tahap kedua pengembangan proyek panas bumi berkapasitas tambahan 80 megawatt (MW) di wilayah kerja Liki Pinangawan Muara Laboh, Kabupaten Solok Selatan.

 

Seremoni tajak sumur dilakukan secara simbolis dengan penekanan tombol sirene oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, didampingi Bupati Solok Selatan H. Khairunas, Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Gigih Udi Atmo, Anggota Komisi V DPR RI Zigo Rolanda, serta jajaran pimpinan Supreme Energy dan PLN.

 

Dalam kesempatan itu, Inspektur panas bumi Ditjen EBTKE telah memberikan izin pelaksanaan pemboran setelah memastikan seluruh aspek teknik dan keselamatan kerja terpenuhi. Hasil inspeksi tersebut disampaikan langsung oleh Gigih Udi Atmo di hadapan tamu undangan.

 

President & CEO Supreme Energy, Nisriyanto, menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan pemboran antara 6 hingga 8 sumur produksi dan injeksi selama 16 bulan ke depan.

 

“Kedalaman sumur produksi akan mencapai 3.200 meter MD dan sumur injeksi sekitar 2.500 meter MD. Pembangunan Unit 2 ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2027,” ujar Nisriyanto.

 

Proyek ini merupakan tindak lanjut dari Amandemen Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) atau Power Purchase Agreement (PPA) antara Supreme Energy dan PT PLN (Persero) yang telah ditandatangani pada 23 Desember 2024.

 

Listrik dari PLTP Muara Laboh Unit 2 nantinya akan disalurkan melalui jaringan PLN di Pulau Sumatera untuk memperkuat pasokan energi dan mendukung target bauran energi terbarukan nasional. Dengan tambahan kapasitas ini, PLTP diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan listrik sekitar 435.000 rumah tangga serta mengurangi emisi karbon hingga 460.000 ton CO₂ per tahun.

 

Total investasi proyek mencapai US$ 490 juta, didukung pembiayaan dari konsorsium lembaga keuangan internasional seperti Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Asian Development Bank (ADB), Mizuho Bank, Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), MUFG Bank, dan Hyakugo Bank, dengan jaminan dari Nippon Export and Investment Insurance (NEXI).

 

Selain mempercepat transisi energi bersih, proyek ini juga diharapkan memberikan kontribusi ekonomi nyata bagi daerah, mulai dari pembayaran royalti dan bonus produksi, hingga penciptaan lapangan kerja bagi sekitar 1.500 orang serta peluang usaha bagi pelaku ekonomi lokal.

 

Dalam pelaksanaannya, PT Plumpang Raya Anugerah dipercaya sebagai kontraktor pemboran, sementara untuk pekerjaan Engineering Procurement and Construction (EPC) dikerjakan oleh konsorsium Sumitomo Corporation, PT Inti Karya Persada Tehnik, dan PT Wasa Mitra Engineering. Peralatan utama berupa turbin dan generator akan dipasok oleh Fuji Electric.

 

Dengan dimulainya pengembangan Unit 2 ini, Solok Selatan menapaki era baru energi hijau yang tak hanya ramah lingkungan, tetapi juga membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di ranah selatan Sumatera Barat. (Gilang)