Pekanbaru, PilarbangsaNews
Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) tingkat Provinsi Riau secara resmi dibuka, yang digelar pada tanggal 1–3 Oktober di dua lokasi utama yakni MTsN 1 Kota Pekanbaru dan Pondok Pesantren Dar El Hikmah yang diikuti 396 siswa madrasah dari seluruh kabupaten/kota se-Riau.
Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Riau, Dr. H. Jisman, M.A., yang menegaskan bahwa OMI hadir sebagai pengganti Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dengan level yang lebih tinggi. Menurutnya KSM dulu dianggap setara dengan kompetisi biasa, kini OMI ditingkatkan gradenya menjadi olimpiade.
“Di event ini kami berharap dapat melahirkan generasi unggul yang berdaya saing, berakhlak mulia, dan mampu berkiprah di kancah internasional. Kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang adu kecerdasan di bidang sains dan riset, OMI juga menjadi ruang kolaborasi bagi siswa. Kompetisi ini mengedepankan nilai kejujuran, kerja keras, dan integritas, sekaligus mengasah daya kritis, kreativitas, serta akhlakul karimah,” jelas Dr. Jisman.
Lebih dari itu menurutnya, OMI diharapkan mampu menumbuhkan budaya kompetisi sehat di kalangan pelajar, menyiapkan generasi yang mencintai ilmu pengetahuan, serta siap menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Tujuan utama kami bukan hanya melahirkan juara, tetapi juga memotivasi siswa agar terus meningkatkan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual berdasarkan nilai-nilai agama,” ucap Dr. Jisman.
“Para peserta OMI Riau 2025 adalah hasil seleksi ketat di tingkat kabupaten/kota. Dari ajang provinsi ini, akan dipilih wakil terbaik Riau untuk maju ke tingkat nasional pada November 2025 di Banten. Harapannya, dari Riau akan lahir duta-duta bangsa yang bisa mengharumkan nama Indonesia di level internasional,” tutupnya.
Dalam sambutan Gubernur Riau melalui Asisten I Setdaprov Riau, Zulkifli Syukur menyampaikan pelaksanaan OMI adalah bentuk komitmen nyata Kementerian Agama dalam membangun madrasah yang unggul, inovatif, dan berdaya saing di era globalisasi.
“Pendidikan tidak hanya menyiapkan generasi agar mampu membaca dan menulis, tetapi juga membentuk cara berpikir sikap dan karakter. Maka melalui OMI ini madrasah memiliki kekuatan yang unik yakni mengintegrasikan ilmu pengetahuan modern dengan nilai-nilai keislaman dan akhlak mulia,” jelas Zulkifli.
Ia juga mengatakan OMI ini merupakan momentum untuk menumbuhkan budaya ilmiah di lingkungan Madrasah, dengan menggabungkan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Madrasah Young Researcher Supercamp (Myres).
“Ajang ini tidak hanya mengasah logika dan analisis, tetapi juga melatih kemampuan meneliti, berinovasi, dan berkolaborasi. Maka kami berharap dari ajang OMI ini bisa melahirkan generasi-generasi santri yang mampu menjadi ilmuwan muda, peneliti, inovator, sekaligus pemimpin yang peduli pada bangsa dan agama,” tutup Asisten I Setda Provinsi Riau.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Kemenag Kota Pekanbaru, Syahrul Maulidi bersama denga seluruh Kepala Kemenag se Provinsi Riau, Kepala MAN 3 Pekanbaru Mery Novikawati, M.Pd., sebagai tempat pelaksana pembukaan OMI Riau 2025, dan tamu undangan lainnya. (Mirza)
