Pekanbaru, PilarbangsaNews
Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru kembali menggelar rapat koordinasi terkait adendum perjanjian kerja sama pemanfaatan dan pengelolaan Pasar Wisata Pasar Bawah, salah satu ikon perdagangan tradisional dan destinasi wisata belanja di Kota Bertuah.
Rapat yang dipimpin oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin dihadiri oleh Asisten II Setdako Pekanbaru, Ingot Hutasuhut, Kadisperindag kota Pekanbaru, Iwan Simatupang, beberapa Dinas/OPD terkait dan pihak pengelola pasar wisata pasar bawah Pekanbaru.
Dalam pertemuan rapat yang dilaksanakan pada Jum’at (24/10/25) Siang tersebut, juga membahas evaluasi lanjutan terhadap proyek revitalisasi pasar yang telah berjalan beberapa waktu terakhir.
Usai rapat, Asisten II Setdako Pekanbaru, Ingot Hutasuhut mengatakan pembahasan adendum dilakukan untuk memastikan seluruh proses kerja sama dan pelaksanaan proyek revitalisasi tetap sejalan dengan rencana awal, namun tetap menyesuaikan kondisi lapangan.
“Hari Senin kita akan lanjutkan lagi pembahasannya. Dalam kontrak itu terdapat Detail Engineering Design (DED) yang berfungsi sebagai panduan lengkap bagi tim pelaksana untuk memastikan hasil akhir proyek sesuai dengan rancangan awal, mulai dari dimensi, material, hingga metode pelaksanaan,” jelas Ingot.
Ia juga menambahkan, karena bangunan Pasar Bawah merupakan struktur lama, maka sejumlah penyesuaian perlu dilakukan dalam kontrak kerja agar revitalisasi berjalan sesuai standar keamanan dan kelayakan konstruksi.
“Perencanaan awal harus tetap kita jaga, namun mengingat kondisi bangunan yang sudah tua menuntut adanya penyesuaian teknis. Hal inilah yang kita bahas dalam rapat tadi, dan akan dilanjutkan secara lebih mendalam pada rapat teknis Senin mendatang,” tutup Ingot.
Untuk diketahui, upaya revitalisasi Pasar Wisata Pasar Bawah menjadi salah satu prioritas Pemko Pekanbaru dalam memperkuat sektor ekonomi rakyat dan wisata belanja tradisional.
Melalui hal ini, pemerintah kota Pekanbaru berupaya menghadirkan pasar yang lebih representatif, nyaman, serta berdaya saing tanpa menghilangkan nilai historis dan budaya yang melekat pada pasar legendaris tersebut. (Mirza)










