Padang, PilarbangsaNews
Syahrul, Tim Humas MAN 2 Padang sekaligus wartawan PilarbangsaNews, berbagi pengalaman dan ilmu seputar jurnalistik dan teknik membuat proposal kegiatan kepada ratusan peserta Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) 2025 MAN 2 Padang. Kegiatan berlangsung di Aula Abu Bakar Shiddiq, Jumat (17/10/2025).
Dalam paparannya, Syahrul menjelaskan bahwa jurnalistik merupakan kegiatan mencari, mengolah, dan menyampaikan informasi kepada publik melalui berbagai media.
“Dalam mencari berita, perlu dilakukan observasi langsung ke lapangan, wawancara, dan riset data agar berita yang ditulis benar-benar akurat, berimbang, dan bisa dipercaya pembaca,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa menulis berita tidak harus menunggu sempurna. Menurutnya, banyak calon jurnalis muda ragu untuk memulai karena takut salah atau merasa tulisannya belum layak dibaca.
“Menulis itu sama seperti aktivitas lain, harus dimulai dulu. Lebih baik tulisan jelek dari pada tidak menulis sama sekali, karena tulisan bisa diperbaiki, sedangkan kertas kosong hanya membuat kita bengong,” katanya disambut tawa peserta.
Syahrul juga mengingatkan pentingnya memperhatikan mood, waktu, serta memisahkan proses menulis dan mengedit. Ia menjelaskan bahwa berita yang baik harus memenuhi unsur 5W+1H serta berpegang pada fakta.
“Berita harus akurat, akurat, dan akurat. Jangan beropini apalagi berasumsi. Tugas jurnalis adalah menyampaikan informasi yang benar, bukan menebak-nebak. Satu kesalahan kecil bisa berdampak buruk bagi penulis maupun pembaca,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan struktur berita berbentuk piramida terbalik, yang terdiri dari judul, lead, isi, dan penutup. Bagian awal, katanya, harus berisi informasi paling penting, diikuti rincian dan keterangan tambahan pada bagian bawah.
Selain membahas jurnalistik, Syahrul juga memberikan materi tentang cara membuat proposal kegiatan yang baik dan sistematis. Ia menjelaskan komponen utama proposal, mulai dari latar belakang, tujuan, hingga anggaran biaya. Menurutnya, proposal harus menggambarkan ide kegiatan secara jelas, realistis, dan mudah dipahami oleh pihak terkait.
Kegiatan ditutup dengan sesi praktik. Peserta diminta menyusun lead berita dan rancangan proposal kegiatan sesuai tema yang ditetapkan. Antusiasme terlihat tinggi, terutama ketika beberapa peserta berhasil menjawab pertanyaan dari nara sumber. (Arul)
