Web Hosting
Web Hosting

Berita

Sempat Alami Delay Lebih 7 Jam, Pelita Air Layani Penumpang Secara Profesional

59
×

Sempat Alami Delay Lebih 7 Jam, Pelita Air Layani Penumpang Secara Profesional

Sebarkan artikel ini

Pekanbaru, PilarbangsaNews 

 

Sebuah insiden delay penerbangan dialami oleh penumpang dari maskapai penerbangan Pelita Air pada hari Sabtu (28/6/2025) malam.

 

Penerbangan dengan kode IP325 rute Pekanbaru–Jakarta mengalami penundaan signifikan akibat kerusakan pada pesawat yang akan digunakan.

 

Pesawat yang harusnya berangkat pukul 18.15 WIB dari Pekanbaru, tertunda lebih tujuh jam, hingga akhirnya terbang pukul 01.35 WIB dinihari Minggu 29 Juni 2025 dengan pesawat pengganti.

 

Meski demikian, proses penanganan berjalan tertib dan kondusif tanpa terjadi kericuhan sedikit pun dari para penumpang.

 

Executive General Manager (EGM) Bandara SSK II Pekanbaru Radityo Ari Purwoko pada Minggu (29/06/2025) mengatakan Penundaan ini bermula dari pesawat Pelita Air IP324 yang sebelumnya melayani penerbangan dari Jakarta ke Pekanbaru.

 

Ia sebutkan pada saat mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II, pesawat tersebut mengalami gangguan teknis pada bagian ekor akibat terpaan angin samping (crosswind) berkecepatan 20 knot, dua kali lipat dari ambang batas maksimal 10 knot.

 

“Fenomena alam yang datang tiba-tiba yang tidak terdeteksi ini menyebabkan pesawat dinyatakan tidak layak terbang kembali. Padahal, pesawat tersebut direncanakan untuk segera diberangkatkan kembali ke Jakarta sebagai IP325 pada pukul 18.15 WIB. Namun akibat kerusakan itu, seluruh jadwal harus diatur ulang,” sebut pria yang akrab dipanggil Oki tersebut.

 

Menanggapi kondisi tersebut menurut Oki, pihak maskapai menawarkan fasilitas penginapan kepada penumpang. Namun, sebagian besar penumpang memilih tetap menunggu di bandara demi bisa segera terbang ke Jakarta pada malam itu juga.

 

“Proses negosiasi berlangsung secara terbuka dan damai antara penumpang dan pihak maskapai, menunjukkan kedewasaan dan solidaritas kedua belah pihak dalam menghadapi situasi darurat. Pihak Pelita Air kemudian mengambil langkah cepat dan sigap dengan mengirimkan pesawat pengganti dari Jakarta,” jelas Oki.

 

Tentunya ini bukan proses instan, pengaturan crew baru hingga persiapan pesawat memerlukan waktu yang tidak singkat. Akibatnya, terjadi long delay yang berlangsung hingga dini hari.

 

“Meskipun mengalami keterlambatan cukup lama, 162 penumpang yang terdiri dari 148 orang dewasa, 10 anak-anak, dan 4 bayi tetap menunggu dengan tenang. Pelita Air memenuhi seluruh kewajiban sesuai regulasi, dengan menyediakan snack, makanan berat, serta voucher kompensasi sebesar Rp300.000 yang dapat diuangkan setibanya di Jakarta,” ujarnya.

 

Dan akhirnya, sekitar pukul 00.58 WIB pesawat pengganti akhirnya mendarat di Pekanbaru dan penerbangan IP325 pun berhasil diberangkatkan pada pukul 01.35 WIB menuju Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

 

Menurut EGM Bandara SSK II Pekanbaru hal ini patut diapresiasikan, mengingat dari insiden ini adalah bagaimana seluruh proses berjalan tertib, tanpa terjadi insiden keributan, apalagi kekerasan dari penumpang.

 

“Dalam situasi yang berpotensi memicu ketegangan tinggi, kehadiran komunikasi yang transparan dan profesionalisme dari pihak maskapai berhasil menciptakan suasana yang tetap kondusif,” tutupnya.

 

Peristiwa ini menjadi contoh nyata bahwa pelayanan yang humanis, informasi yang jujur, dan penanganan yang sigap adalah kunci dalam menjaga kepercayaan publik terhadap dunia penerbangan nasional. (Mirza)