Padang, PilarbangsaNews
Ery Mefri, seorang maestro tari asal Indonesia, lahir pada 23 Juni 1958. Ia adalah pendiri, koreografer sekaligus pemimpin Nan Jombang Dance Company, kelompok tari berbasis di Padang, Sumatera Barat.
Karya-karyanya dikenal unik karena berhasil menggabungkan unsur tari tradisional Minangkabau dengan ekspresi tari kontemporer yang memukau.
Ery Mefri mengakui bahwa perjalanan kariernya tak lepas dari peran media. “Ery Mefri lahir karena media. Dua puluh tahun berkecimpung dan bercengkrama bersama wartawan,” kata Ery Mefri mengakui dalam Workshop Penulisan Apresiasi Seni Pertunjukan yang digelar di Daima Hotel, Padang, pada Kamis (19/2/2025).
Dedikasinya di dunia tari membawa Ery Mefri ke panggung internasional. Karyanya telah dipentaskan di berbagai festival dunia, termasuk di Singapura, Tokyo, Berlin, dan London.
Tak hanya itu, pada November 2023, ia menerima CHI Awards 2023 dari Yayasan Al-Maryati.Penghargaan ini diberikan atas kontribusinya dalam melestarikan dan mengembangkan seni tari Indonesia.
Suasana Workshop Penulisan Apresiasi Seni Pertunjukan, 19-21 Februari 2025 di Hotel Daima
Mengenang perjalanan kariernya, Ery Mefri mengutip sahabatnya, Gusfen Khairul, yang pernah mengatakan, “Di Sumatera Barat, profil yang dikenal selain Gubernur lalu di bawahnya adalah sosok koreografer Ery Mefri.” Hal ini menggambarkan betapa besar pengaruhnya di dunia seni tari.
Tak hanya sebagai koreografer, Ery Mefri juga aktif dalam penyelenggaraan festival seni. Salah satu acara besarnya adalah Kaba Festival, kelanjutan dari Galanggang Tari Sumatera yang sudah berlangsung sejak 1988. Festival ini menjadi ajang bagi seniman untuk menampilkan karya seni pertunjukan kontemporer berbasis tradisi.
Gusfen Khairul, sahabat dekatnya, turut memberikan kesaksian tentang sosok Ery. “Uda Ery Mefri sudah seperti saudara saya. Kami bersahabat sejak bersama-sama di Taman Budaya dulu, saya waktu itu wartawan di Harian Singgalang,” kata Gusfen Khairul, yang belakangan menjadi Koresponden RCTI untuk Sumatera Barat.
Sebagai maestro yang telah menorehkan sejarah, Ery Mefri berharap generasi muda dan jurnalis di Sumatera Barat terus mendukung perkembangan seni Minangkabau. “Jujur, saya sudah lama tidak ‘dihajar’ oleh media. Saya berharap seni Minangkabau bisa berkembang lebih luas, dan saya merindukan lahirnya Ery Mefri yang kedua,” harap Ery Mefri yang menjadi inspirator bagi dunia seni tari di Indonesia.
Workshop yang berlangsung selama tiga hari ini, 19-21 Februari 2025 ini dihadiri oleh jurnalis dan para penggiat seni di Sumbar. Workshop ini merupakan rangkaian dari Kaba Festival X/2025. Narasumber dalam Workshop ini yaitu Khairul Jasmi (Pemred Harian Singgalang) dan Frans Sartono (Wartawan Harian Kompas), keduanya merupakan wartawan senior, dengan moderator Muhammad Subhan. (Gilang)