Padang, PilarbangsaNews
Kisah empati seorang legislator tergambar saat Rahmat Saleh, anggota Komisi IV DPR RI, mengunjungi rumah Adik Atta di kawasan Sawahan, Kota Padang, Senin (20/10/2025).
Anak dari Bunda Murni itu lahir dengan kondisi jantung bocor, kabar yang membuat Rahmat langsung mendatangi kediaman keluarga tersebut.
Dalam kunjungan itu, Rahmat tampak berbincang hangat dengan keluarga dan melihat langsung kondisi sang anak.
Ia menyampaikan rasa prihatin mendalam, terlebih situasi tersebut mengingatkannya pada pengalaman pribadi.
“Saya datang karena merasa terpanggil. Anak bungsu saya juga lahir dengan kondisi yang sama, jadi saya paham bagaimana perasaan seorang ibu saat mendengar anaknya didiagnosis jantung bocor,” ujar Rahmat di sela pertemuan.
Rahmat menjelaskan bahwa anak dengan kelainan jantung membutuhkan perhatian khusus dari keluarga dan tenaga medis.
Berdasarkan pengalamannya, kondisi tersebut menuntut perawatan rutin dan pengendalian aktivitas agar tidak kelelahan.
“Saya berpesan kepada Bunda Murni agar terus memantau kondisi Adik Atta. Jangan sampai kecapean, dan pastikan kontrol kesehatannya dilakukan secara teratur. Pengalaman saya, anak dengan jantung bocor harus dijaga betul stamina dan emosinya,” katanya.
Selain memberikan semangat, Rahmat juga menyerahkan bantuan kepada keluarga Atta.
Dia menilai langkah itu sebagai bentuk empati sekaligus ajakan bagi masyarakat untuk ikut membantu. “Bagi dunsanak atau saudara-saudara kita yang ingin membantu, bisa langsung menghubungi Asran nomor 0823-8347-9688. Bantuan apa pun akan sangat berarti bagi keluarga ini,” ujarnya.
Kehadiran Rahmat disambut haru oleh Bunda Murni. Ia mengaku tidak menyangka seorang anggota DPR RI datang langsung menjenguk anaknya.
“Saya bersyukur sekali. Tidak banyak yang tahu kondisi anak saya, dan hari ini Pak Rahmat datang memberi semangat. Semoga kebaikannya dibalas Allah,” ucapnya lirih.
Rahmat menegaskan, kunjungan itu bukan urusan politik, melainkan wujud kepedulian. Ia mengatakan setiap anak berhak memperoleh perhatian dan pengobatan layak tanpa melihat latar belakang ekonomi.
“Saya datang sebagai seorang ayah yang pernah merasakan hal serupa. Saya hanya ingin berbagi semangat dan membantu semampu saya,” tuturnya. (Gilang)
