Pekanbaru, PilarbangsaNews
Pemerintah Provinsi Riau melalui tim pengendalian inflasi daerah telah melakukan operasi Gerakan Pangan Murah (GPM) di beberapa kecamatan di kota Pekanbaru.
Pada Selasa, 2 September 2025, pelaksanaan GPM tersebut dilakukan di Kelurahan Delima, Kecamatan Binawidya yang dibuka langsung oleh Gubernur Riau H. Abdul Wahid M.Si bersama dengan Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau.
Gubernur Riau (Gubri) H. Abdul Wahid, M.Si menegaskan komitmennya menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok melalui program Gerakan Pangan Murah. Program ini, kata Gubri, hadir sebagai langkah nyata Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam menekan laju inflasi sekaligus menjaga daya beli masyarakat.
Menurut Gubri, salah satu faktor utama penyumbang inflasi terbesar adalah bahan pangan. Karena itu, Pemprov Riau bersama PT Riau Pangan Bertuah rutin menggelar pasar murah di berbagai kecamatan secara bergilir setiap harinya.
“Sudah tiga bulan ini Gerakan Pangan Murah berjalan. Setiap hari kita lakukan di tempat yang berbeda. Tujuannya jelas, supaya kebutuhan pokok tetap terjangkau bagi masyarakat,” ujar Gubri.
Gubernur Riau menegaskan, program ini bukan hanya tentang ketersediaan bahan pokok dengan harga miring, melainkan juga tentang kehadiran negara dalam menjawab keresahan warga.
“Gerakan Pangan Murah ini kita buat agar daya beli masyarakat tetap terjaga. Pemerintah harus hadir langsung, bukan sekadar wacana,” imbuhnya.
Sementara itu Camat Binawidya, Indah Vidya Astuti S.STP menyampaikan bahwa terlihat antusias begitu besar warga mengunjungi operasi pasar murah yang digelar oleh pihak GPM sebagai tim pengendalian inflasi daerah Provinsi Riau di Kantor Kelurahan Delima.
Camat Indah menambahkan untuk cabai menjadi komoditas yang paling cepat ludes, mengingat harganya yang cukup tinggi namun di operasi pasar GPM ini harga cabai sangat murah.
“Selain cabai, kebutuhan pokok lain seperti telur, minyak goreng, tepung, gula, bawang merah, bawang putih, dan beras juga tersedia dengan harga di bawah pasaran. Telur, juga menjadi incaran oleh para ibu rumah tangga karena selisih harga yang cukup terasa. Sementara beras dijual 58 ribu per karung,” jelas Indah.
Terakhir, Camat Indah berharap untuk kegiatan ini agar bisa digelar rutin dan bergilir di setiap kelurahan. Kalau bisa setiap minggu ada, atau minimal dua kali dalam sebulan.
“Karena dengan kondisi harga pangan yang melambung, kegiatan ini benar-benar membantu masyarakat,” tutup Camat Binawidya didampingi Plt. Lurah Delima, Robi Oktavianus AMd. (Mirza)