Web Hosting
Web Hosting

Berita

Ekowisata Aneka Ikan Hias Outdoor Hadir di Salingka Kampus Unand

67
×

Ekowisata Aneka Ikan Hias Outdoor Hadir di Salingka Kampus Unand

Sebarkan artikel ini

Padang, PilarbangsaNews 

 

 

Universitas Andalas (Unand) terus berkomitmen melaksanakan pengabdian kepada masyarakat melalui Program Kemitraan Masyarakat Membantu Nagari Membangun (PKM-MNM). Salah satu program yang tengah dikembangkan adalah Objek Ekowisata Aneka Ikan Hias di Kampung Sungkai, Kelurahan Lambung Bukit, Kecamatan Pauh, Kota Padang.

 

Kelurahan Lambung Bukit memiliki luas 38,80 km² dengan jumlah penduduk 4.058 jiwa dari 896 rumah tangga. Terletak berdekatan dengan Kampus UNAND Limau Manis dan berhadapan langsung dengan hutan serta pegunungan Bukit Barisan, kawasan ini menjadi salah satu daerah binaan Salingka Kampus.

 

Mayoritas masyarakat Kampung Sungkai bekerja di sektor pertanian, mulai dari tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan hingga perikanan. Meski memiliki potensi alam yang besar, kondisi ekonomi masyarakat umumnya masih tergolong menengah ke bawah.

 

Keasrian alam Lambung Bukit dengan sungai, sawah, kebun, dan hutan menjadikannya kawasan potensial untuk ekowisata. Melalui Program Ekowisata Sungkai Green Park (ESGP), UNAND bersama mitra Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Sungkai Permai telah mengembangkan sejumlah kegiatan, antara lain budidaya sayuran organik, pengolahan teh daun sungkai, pembangunan bumi perkemahan, hingga penyediaan sarana pendukung seperti pondok diskusi dan mushala. Belakangan, ESGP juga mengembangkan budidaya lebah tanpa sengat (galo-galo) untuk produksi madu dan propolis.

 

Ikan Hias Air Tawar

Menurut FAO, organisme hias merupakan makhluk hidup yang dipelihara untuk pajangan atau dekorasi. Ikan hias, yang sering disebut “permata hidup”, tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menambah nilai estetika ruangan maupun taman.

 

Saat ini lebih dari 2.500 spesies ikan hias terlibat dalam industri global, dengan 60% berasal dari air tawar. Perawatan ikan hias air tawar lebih mudah dan murah dibandingkan ikan laut, sehingga lebih banyak diminati.

 

Pemeliharaan ikan hias umumnya dilakukan di akuarium atau kolam. Tren aquascape, yang menata tanaman air, batu, dan kayu menyerupai habitat asli ikan, semakin populer di kalangan penghobi.

 

Objek Aneka Ikan Hias Outdoor di ESGP

Untuk meningkatkan daya tarik wisata, ESGP mengembangkan objek Aneka Ikan Hias Outdoor. Setelah menghadirkan wisata ikan koi pada 2024, kini pada 2025 ESGP menambah lima kolam ikan hias berkonsep alami.

 

Sebanyak 27 jenis ikan hias—baik spesies asli Indonesia maupun eksotik dari Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika—telah ditempatkan sesuai ukuran dan perilaku sosialnya. Kolam-kolam tersebut dikelilingi perbukitan kecil, menghadirkan suasana asri meskipun beberapa fasilitas masih dalam tahap penyempurnaan.

 

Selain menjadi daya tarik wisata, objek ini juga difungsikan sebagai eduwisata. Anak-anak sekolah akan mendapatkan edukasi melalui papan informasi tentang jenis ikan, asal-usul, dan habitat aslinya. ESGP juga menyiapkan Manual Layanan Edukasi Aneka Ikan Hias yang memuat deskripsi ikan, regulasi perdagangan, hingga lingkungan pemeliharaan.

 

Lebih jauh, fasilitas ini bermanfaat sebagai wahana praktikum lapangan, kerja lapangan, dan KKN mahasiswa UNAND maupun perguruan tinggi lainnya. Objek ekowisata ini ditargetkan diluncurkan pada Oktober atau November 2025, dan direncanakan dibuka langsung oleh Rektor Universitas Andalas.

(Tim Penulis adalah Prof. Dr. Mansyurdin, MS., Ferdhinal Asful, Sp., M.Si., Dr. Nofrita, Dr. Rita Maliza dan Ashrifurrahman, S.Si., M.Si.)