Pekanbaru, PilarbangsaNews
Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus memperkuat upaya pencegahan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dengan menggencarkan program imunisasi massal bagi anak-anak usia 9 bulan hingga di bawah 15 tahun.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Hazli Fendriyanto, S.STP., M.Si., menegaskan pentingnya dukungan lintas sektor dalam menyukseskan program ini. Langkah tersebut diambil agar cakupan imunisasi meningkat dan penularan penyakit dapat ditekan secara signifikan.
“Untuk meningkatkan persentase pencapaian imunisasi dalam mengatasi KLB campak ini, kami mengadakan pertemuan dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, sekolah, dan lembaga keagamaan,” ujar Hazli, Jumat (24/10/2025).
“Kami juga meminta dukungan lintas sektoral baik dari Dinas Pendidikan, Kemenag, camat, hingga lurah agar turut memberikan penyuluhan serta memastikan anak-anak di wilayahnya mendapatkan imunisasi yang lengkap,” harapnya.
Menurut Hazli, Wali Kota Pekanbaru H. Agung Nugroho telah mengeluarkan instruksi tertulis kepada sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memperkuat koordinasi dan dukungan selama pelaksanaan program imunisasi serentak yang akan berlangsung pada 27 Oktober hingga 10 November 2025.
“Gerakan ini akan dilakukan secara masif. Kami ingin memastikan tidak ada anak yang tertinggal imunisasi, khususnya untuk kasus campak,” tutup Hazli usai kegiatan di Puskesmas Rejosari.
Untuk diketahui, berdasarkan laporan realtime kasus campak di kota Pekanbaru per tanggal 20 Oktober mencapai 520 kasus suspek campak, 88 kasus diantaranya campak positif dengan 1 angka kasus kematian.
Dengan semangat kolaborasi lintas sektor ini, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru optimistis target peningkatan cakupan imunisasi akan tercapai. Program ini diharapkan mampu menekan penyebaran campak dan melindungi generasi muda dari ancaman penyakit yang dapat dicegah melalui vaksinasi. (Mirza)
*Penulis : Mirza Yamoli*










