Web Hosting
Web Hosting
Berita

Air Mata Dianita Vasko Berderai Saat Baca Puisi untuk Gaza di GOR Agus Salim Padang 

182
×

Air Mata Dianita Vasko Berderai Saat Baca Puisi untuk Gaza di GOR Agus Salim Padang 

Sebarkan artikel ini

Padang, PilarbangsaNews

 

 

Air Mata Dianita Maulin Vasko jatuh berderai saat syair-syair tentang penderitaan Gaza atas kezaliman Israel disuarakan dengan penuh emosi oleh Andri C Tamsin, penyair papan atas Sumbar pada acara Baca Puisi untuk Gaza, Save Gaza, Love Gaza hari Minggu 22 Juni 2005 di Parkir Selatan GOR Agus Salim, Padang.

 

Acara ini digagas oleh World Poetry Movement, sebuah gerakan puisi dunia, yang diketuai oleh Sastri Bakry, didukung oleh banyak komunitas seperti HWK Sumbar, SatuPena Sumbar, Sumbar Talenta Indonesia, Asosiasi Siti Manggopoh, PPIM, WCLC, komunitas literasi, FKPPI Padang, Kebaikan Ummat dan lain-lain.

 

Dianita Vasko yang duduk diapit Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Yozarwardi, Sekda Sumbar Arry Yuswandi dan Ketua WPM Sastri Bakry, kelihatan larut dalam suasana Gaza dari Ranah Minang.

 

Dianita Maulin Vasko merasa bangga karena ditengah dunia yang makin sibuk dengan dirinya sendiri, masih ada ruang untuk peduli. “Saya bangga karena hari ini kita berhimpun bukan karena harta, bukan karena kuasa, tapi karena nurani yang masih hidup. Sebagai urang awak, saya merasa ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk menyuarakan kebenaran, untuk menyampaikan cinta dari Ranah Minang kepada saudara-saudara kita di Gaza,” ujarnya berkaca kaca saat orasi di hadapan tokoh masyarakat dan organisasi.

 

Ketua Panitia Baca Puisi untuk Gaza, Eka Fitriyah Fauzar, merasa bangga dan bahagia dengan kehadiran dan kepedulian pejabat dan tokoh-tokoh masyarakat.

 

“Saya tak merasa capek bahkan bahagia meski saya dan teman- teman mahasiswa bekerja memasang tenda hingga pukul 4 pagi, dan pukul 6 sudah ada lagi di lokasi, tapi semua terbayarkan melihat ibu Dianita Vasko orasi, membaca puisi dan menyanyi dengan luar biasa, sungguh multi talenta. Juga Pak Arry Yuswandi dan Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pak Yozarwardi membaca puisi yang juga sangat menyentuh,” kata Eka Fitriyah Fauzar.

 

Puisi-puisi yang dibacakan menggetarkan dan menyentuh relung hati penonton. Tidak hanya Dianita Maulin Vasko, Arry Yuswandi, Yozarwardi Utama Putra, Andria C Tamsin, tetapi juga Fauzul El Nurca, Yenny Ibrahim sebagai pembaca puisi yang menggetarkan hati juga seluruh pembaca puisi membacanya dengan hati. Hal ini menunjukkan kepedulian Ranah Minang terhadap kondisi Palestina yang merana.

 

Acara yang dipandu MC kondang Malin Tirih dan Sigit berhasil mengaduk-aduk emosi penonton dan para pembaca puisi. Sebentar ketawa, sebentar menangis dan terluka.

 

Selain tampilan Nasyid Al-Fajr yang memukau, Ustadz Muhammad Yugi membuka hati pengunjung dengan tausyiah, juga puisi Era Yunus, Dendang Ratok Gaza, Fauriza, puisi Marniyeti, puisi Fauzul El Nurca, puisi Nofie G Winata pegiat literasi yang datang jauh- jauh dari Bukittinggi, puisi Ranti Arastri, puisi Rhein Eka Triana, puisi Tyo Kurniawan, anak muda yang penuh semangat, puisi Armaidi Tanjung sekretaris SatuPena Sumbar, puisi Hesti dan Sri Juwita Dewi juga berhasil mencuri perhatian penonton.

 

Berikut Puisi Dianita Maulin Vasko, yang dibuat dengan hati dan dibacakan sepenuh hati sebagai urang Minang.

 

Inilah Suara dari Ranah Minang,
untuk Gaza yang Luka

Oleh Dianita Maulin Vasko

Dari lereng Singgalang berbisik angin,
menyusuri sawah hijau berlarik doa.
Langit Minang bertanya lirih:
“Apa kabar anak Gaza?”

Kami di sini makan nasi dengan aman,
kalian di sana menelan debu reruntuhan.
Kami tidur di ranjang hangat,
kalian terlelap di bawah dentuman senjata.

Tapi wahai Gaza, jangan kau sangka sendiri.
Dari surau kecil kami lantunkan ayat suci,
dari lumbung hati kami kirimkan empati,
dan dari lubuk jiwa kami,
cinta tak pernah mati.

Gaza, engkau luka kami.
Engkau perih yang kami rasai.
Kami mungkin jauh di mata,
tapi dalam doa, engkau tak pernah terlupa.

Kami tak punya senjata,
tapi kami punya pena dan suara.
Kami tak bisa bertempur,
tapi kami bisa bersatu dan mengatur langkah.

Dari Padang ke Gaza
Kami kirim cinta dan keberanian.
Semoga damai datang sebagai kenyataan.
Save Gaza, Love Gaza.
Karena cinta tak butuh alasan.

Padang, 22 Juni 2025

 

“Semoga apa yang dilakukan panitia dan seluruh pendukung acara untuk Gaza telah menunjukkan keberpihakan kita sesuai keimanan kita walau kecil dan semoga membuat catatan ibadah kita bertambah di mata Allah. Aamiin,” ujar Eka Fitriyah Fauzar mengakhiri. (Gilang)