Web Hosting
Web Hosting

Berita

Raja, Sultan, Datuk dan Tokoh Adat Deklarasikan Forum Keberagaman Nusantara di Ternate

75
×

Raja, Sultan, Datuk dan Tokoh Adat Deklarasikan Forum Keberagaman Nusantara di Ternate

Sebarkan artikel ini

Ternate, PilarbangsaNews

Sejumlah Raja Adat, Sultan, Datuk dan Tokoh Adat dari seluruh wilayah adat di Indonesia, mendeklarasikan Forum Keberagaman Nusantara (FKN) dalam menyongsong satu abad Kemerdekaan Indonesia, Senin (27/10/2025).

 

 

Acara yang digelar di halaman Kadaton Kesultanan Ternate ini turut dihadiri Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin sebagai wujud komitmen FKN memperkuat nilai-nilai kebinekaan dan persatuan.

 

Dari Sumatera Barat hadir langsung Ketum Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar Prof. Dr. Fauzi Bahar, M.Si Dt. Sati, yang datang dengan pakaian kebesaran penghulu Minangkabau, lengkap dengan saluak dan keris.

 

Tampak juga hadir Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Ketua Adat dari Kalimantan, Raja dan Sultan dari Sulawesi, Sultan Deli, Ketua Adat Banten, Ketua Suku dari Papua, dan tentunya tuan rumah Sultan Ternate Hidayat Mudaffar Sjah.

 

Ketum LKAAM Sumbar Prof. Dr. Fauzi Bahar, M.Si Dt. Sati (tengah) bersama Sultan, Raja dan Tokoh Adat dari berbagai provinsi

 

KH Ma’ruf Amin yang juga Ketua Dewan Pembina FKN Pusat itu menuturkan, deklarasi yang dipusatkan di Kesultanan Ternate ini melanjutkan deklarasi yang pernah dilakukan sebelumnya di Medan, Sumatera Utara tahun 2023.

 

Deklarasi FKN ini sebagai bentuk kesadaran kolektif para tokoh-tokoh bangsa dan lokal untuk menjaga keutuhan bangsa. Melalui FKN keberagaman itu dijaga dan menghilangkan semua potensi konflik.

 

“Gaung yang kita lakukan hari ini melibatkan seluruh pemangku adat para Sultan, Raja-raja, Datuk dan tokoh di seluruh Nusantara yang dikumpulkan di Kesultanan Ternate untuk terjalin kebersamaan untuk menjaga keberagaman,” jelas KH Ma’ruf Amin yang dianugerahi gelar adat Ternate yaitu “Joguru Lamo Bantani”.

 

Lokasi Deklarasi FKN di Kesultanan Ternate ini, lanjut K.H. Ma’ruf Amin, menjadi suatu nilai tambah dan bernilai strategis, yang awalnya dulu dari wilayah Barat kini bergeser ke wilayah Timur. “Tekad ini kita sama-sama gaungkan bersama para Raja, Sultan, Datuk dan seluruh Tokoh Adat di nusantara untuk menjaga kesatuan negara Indonesia dengan baik,” tandasnya.

 

 

Deklarasi Forum Keberagaman Nusantara di Kedaton Sultan Ternate

 

Deklarasi FKN tahun 2025 di Kesultanan Ternate menghasilkan beberapa poin yakni:

 

Pertama, menjunjung tinggi dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara, mendukung terwujudnya pasal 33 UUD 1945 dan membumikan Bhineka Tunggal Ika sebagai perekat anak bangsa.

 

Kedua, menjaga komitmen untuk menghargai perbedaan suku bangsa, etnis budaya dan agama sebagai kesatuan bangsa Indonesia.

 

Ketiga, menjaga dan melawan segala bentuk diskriminasi, meneguhkan toleransi dan inklusivitas yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

 

Keempat, mendorong kolaborasi lintas generasi dan lintas elemen masyarakat dalam memperkuat gerakan kebangsaan yang mendatarkan jiwa dan mencerahkan pikiran.

 

Kelima, menghidupkan kembali nilai-nilai leluhur dan kearifan lokal sebagai akar budaya bangsa Indonesia.

 

Keenam, menumbuhkan rasa saling menghormati dan menyayangi sesama anak bangsa.

 

Ketum LKAAM Sumbar Prof Dr Fauzi Bahar, M.Si Dt. Sati (paling kanan) bersama Sultan, Raja dan Tokoh Adat dari nusantara.

 

Dalam forum ini sebagai tuan rumah hadir Sultan Ternate ke-49 Hidayat M. Sjah, Sultan Jailolo Ahmad Sjah, Asisten II Bidang Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Maluku Utara, Sri Haryanti Hatari, Kapolda Maluku Utara Irjen Pol Waris Agono, Kejati Maluku Utara Sufari, Danrem 152 Baabullah Ternate Brigjen TNI Enoh Solehudin, Danlanal Ternate Kolonel Laut (P) Gurtom Fartianto.

 

Seusai Deklarasi FKN, Ketum LKAAM Sumbar Prof. Dr. Fauzi Bahar, M.Si Dt. Sati mengatakan, bahwa forum ini sangat penting dalam sebagai jawaban atas munculnya polarisasi dan perpecahan di media sosial, benih-benih konflik yang pernah ada, maka diperlukan sikap dan tekad bersama dari anak bangsa yang merupakan masyarakat adat dari seluruh nusantara.

 

“Keberagaman nusantara adalah kekayaan Indonesia yang berasal dari berbagai suku, agama, ras, bahasa dan budaya. Semuanya terikat dalam satu kesatuan bangsa dibawah semboyan Bhineka Tunggal Ika,” kata Fauzi Bahar Dt. Sati, mantan Wali Kota Padang periode 2004-2014 ini.

 

Kedepannya, melalui FKN adalah terus merajut kebhinekaan, berikhtiar menyatukan kekuatan bangsa yang beragam agar tidak mudah terkotak-kotak terutama di era teknologi dan media sosial yang makin bebas ini.

 

Peran lain yang dapat dilakukan FKN, kata Fauzi Bahar Dt. Sati, adalah menjaga kerukunan dan mewujudkan cita-cita bangsa kita yaitu bangsa persatuan NKRI dengan tujuan keadilan dan kemakmuran. (gk)