Padang, PilarbangsaNews
Gerak cepat pasangan Buya Mahyeldi-Vasko Ruseimy terus diwujudkan dengan menggerakkan sendi-sendi perekonomian dari lingkup paling kecil yaitu nagari dan desa. Motornya adalah Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Jumlahnya dalam setahun terakhir meningkat, lebih dari 100 buah.
Jika tahun 2024 jumlah Bumnag/Bumdes berjumlah 713 buah, maka hingga September 2025 jumlah Bumnag/Bumdes yang telah terbentuk berjumlah 828 buah. Jumlah ini makin mendekati 100 jumlah nagari/desa di Sumbar yang mencapai 1.035 buah.
“Alhamdulillah jumlah pembentukan Bumnag/Bumdes di Sumbar terus meningkat. Kita yakin dan sudah terbukti selama ini bahwa keberadaan Bumnag/Bumdes mampu menjadi lokomotif penggerak perekonomian di nagari dan desa,” kata Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sumbar Yozarwardi Usama Putra, S.Hut.,M.Si didampingi Kabid UEM, SDA dan TTG Mahdianur, SE.,MM., Senin (6/10/2025).
Selain jumlah yang terus meningkat, Bumnag/Bumdes juga terus “naik kelas”. Tahun 2024 Bumnag/Bumdes dengan klasifikasi Berkembang berjumlah 120 buah dan tahun 2025 jumlahnya meningkat menjadi 166 buah.
Kabid UEM, SDA dan TTG Mahdianur, SE.,MM (paling kanan) meninjau Bumnag di Nagari Talunan Maju Kabupaten Solok Selatan
Peningkatan “naik kelas” itu juga dialami klasifikasi paling tinggi yaitu Maju. Tahun 2024 Bumnag/Bumdes yang Maju berjumlah 53 buah, dan sampai September 2025 jumlahnya sudah meningkat menjadi 84 buah.
Peningkatan juga dialami oleh Bumnag/Bumdes klasifikasi Berkembang. Jika tahun 2024 jumlahnya 120 buah, maka di tahun 2025 Bumnag/Bumdes klasifikasi Berkembang berjumlah 166 buah.
Bumnag/Bumdes yang berklasifikasi Berkembang dan Maju rata-rata dikelola oleh SDM yang baik dan pilihan usahanya sesuai dengan potensi nagari/desa tersebut. Sehingga, setiap tahun ada keuntungan yang diperoleh Bumnag/Bumdes, sehingga dapat pula menyisihkan dana sebagai Pendapatan Asli Nagari (PAN) atau Pendapatan Asli Desa (PAD). Dana itu sesuai hasil Musrenbang dapat digunakan untuk pembiayaan pembangunan di nagari/desa.
Sekretaris Dinas PMD mengunjungi Bumdes di Desa Lumindai, Kota Sawahlunto
Peningkatan jumlah Bumnag/Bumdes “naik kelas” ini tidak terlepas dari pembinaan yang terus dilakukan oleh Dinas PMD Sumbar bersama-sama dengan dinas terkait di Kabupaten/Kota. Juga melalui peningkatan kapasitas SDM Bumnag/Bumdes dengan pelatihan yang rutin dilaksanakan Dinas PMD Sumbar atas dukungan dari dana Pokir Anggota DPRD Sumbar.
Menjawab pertanyaan media, Kadis PMD Sumbar Yozarwardi Usama Putra menjelaskan bahwa masalah utama Bumnag/Bumdes saat ini di Sumbar adalah kualitas SDM dan pemilihan jenis usaha (bisnis plan). Dua hal ini menjadi penyebab operasional beberapa Bumnag/Bumdes tidak berjalan optimal.
“Syarat utama dalam pengelola Bumnag/Bumdes adalah putra asli nagari/desa yang tinggal di nagari/desa itu. Banyak putra nagari yang berkualitas tetapi sudah pergi merantau. Inilah yang kita dorong supaya ada putra terbaik nagari yang mau mengabdikan diri di kampung halaman untuk memajukan Bumnag/Bumdes,” tambah Kabid UEM, SDA dan TTG Mahdianur, SE.,MM.
Bumdes Saiyo Lumindai dari Desa Lumindai Kota Sawahlunto juara 1 Lomba Bumnag/Bumdes Tingkat Provinsi Sumbar tahun 2025
Beberapa contoh Bumnag/Bumdes yang dikelola secara baik terdapat di Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok, Kota Pariaman, Kota Sawahlunto, Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten Pasaman.
Di era Presiden Prabowo Subianto ini merupakan peluang besar bagi Bumnag/Bumdes untuk terus berkembang dan maju. Sebab dalam komponen Dana Desa setiap tahun mencantumkan program wajib sebesar 20 persen dari Dana Desa untuk ketahanan pangan. Pada sisi ini BUMnag/Bumdes dapat berperan menjadi pelopor ketahanan pangan di nagari/desa, apalagi sudah didukung dengan modal awal melalui Dana Desa.
Memang yang diperlukan adalah SDM yang profesional untuk mengelola BUMnag/Bumdes dari putra nagari, kemudian memilih usaha sesuai dengan potensi nagari/desa. Jangan memilih usaha yang mematikan usaha masyarakat yang sudah ada. Kemudian memiliki integritas sehingga tidak ada penyimpangan keuangan BUMnag/Bumdes yang berujung kepada masalah hukum.
Dalam Lomba BUMdes/BUMnag Berprestasi Tingkat Provinsi Sumbar Tahun 2025, BUMdes Saiyo Lumindai, Desa Lumindai, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto berhasil jadi juara 1. BUMdes ini berhak atas hadiah uang tunai untuk pembinaan sebesar Rp12,5 juta.
Para juara Lomba Bumnag/Bumdes tingkat Provinsi Sumatera Barat tahun 2025
Sebagai juara 2 BUMnag Koto Ranah Sakti, Nagari Koto Ranah, Kecamatan Koto Besar, Kabupaten Dharmasraya dan juara 3 BUMnag Maju Bersama, Nagari Talunan Maju, Kecamatan Sangir Balai Janggo, Kabupaten Solok Selatan.
Sesuai dengan SK Gubernur Sumbar No.410-364 tanggal 2 Juli tentang penetapan pemenang Lomba BUMdes/BUMNag ini, kepada juara 1 diberikan hadiah uang pembinaan sebesar Rp12,5 juta, kepada juara 2 mendapat hadiah sebesar Rp10 juta dan kepada juara 3 mendapat hadiah sebesar Rp7,5 juta.
Kabid UEM, SDA dan TTG Mahdianur, SE.,MM mengatakan, bahwa BUMdes Saiyo Lumindai berhak mewakili Provinsi Sumatera Barat untuk mengikuti “Festival Bangun Desa Bangun Indonesia 2025” yang diselenggarakan oleh Kemendesa RI.
Kepada Juara II dan III, diharapkan untuk terus berinovasi, berkarya, bermitra dan membangun jejaring kemitraan. Sehingga pada tahun mendatang dapat pula menjadi juara 1 dan diusulkan ikut festival ke tingkat nasional.
“Lomba BUMDesa dan BUMnag tidak hanya pada pencapaian sebagai juara saja, namun lebih kepada bagaimana kehadirannya memberikan manfaat yang sangat besar kepada masyarakat di desa dan nagari,” kata Mahdianur. (gk)
#Pariwara
#Adpim Pemprov Sumbar