Pekanbaru, PilarbangsaNews
SMA Negeri 4 Pekanbaru genap berusia 45 tahun. Perayaan hari jadi yang digelar tahun ini menjadi lebih dari sekadar perayaan, melainkan momentum refleksi, evaluasi, sekaligus tekad memperkuat kiprah sekolah favorit ini dalam dunia pendidikan Riau.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Erisman Yahya, M.H., yang hadir dalam peringatan milad tersebut menyampaikan apresiasi tinggi atas capaian SMAN 4 Pekanbaru yang kini menempati posisi teratas sebagai sekolah menengah atas paling diminati oleh masyarakat Riau pada penerimaan siswa baru tahun 2025.
“Kami ucapkan selamat ulang tahun ke-45 untuk SMAN 4 Pekanbaru. Di usia ini, tentu sudah banyak capaian dan prestasi yang diukir. Tugas kita ke depan adalah mempertahankan yang sudah ada, sekaligus memperjuangkan apa yang belum tercapai,” ungkap Erisman pada Jum’at (26/09/25).
Menurutnya, peringatan milad harus dijadikan kesempatan untuk mengevaluasi perjalanan panjang sekolah. Ke depan, SMAN 4 diharapkan tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga semakin mendapat tempat di hati masyarakat melalui penguatan karakter siswa.
Selain itu, Erisman menekankan pentingnya implementasi “7 kebiasaan anak Indonesia hebat” yang telah dicanangkan Kemendikdasmen RI. Nilai-nilai seperti kedisiplinan, religiusitas, dan kepedulian sosial harus benar-benar diterapkan, bukan sekadar slogan.
Ia mencontohkan kebiasaan sederhana yang bisa ditanamkan sejak dini, mulai dari bangun pagi untuk beribadah, rajin ke masjid, hingga tidak begadang. Menurutnya, bila nilai-nilai tersebut dijalankan konsisten, maka potensi kenakalan remaja bisa ditekan secara signifikan.
“Apabila 7 kebiasaan anak Indonesia hebat ini betul-betul dilaksanakan, insya Allah anak-anak kita akan tumbuh dengan karakter kuat. Mereka tidak akan terjebak dalam perkelahian atau perilaku negatif lainnya,” tutup Kadisdik Riau.
Sementara itu, Kepala SMAN 4 Pekanbaru, Said Suwarno, M.Pd., menegaskan bahwa sekolah terus berupaya menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman melalui penerapan beragam program strategis.
“Dalam milad ini kami melaporkan beberapa capaian sekolah, mulai dari program 7 Kebiasaan Anak Indonesia, Riau Bedelau, hingga Program Gurindam yang baru saja diluncurkan. Semua itu menjadi bagian dari komitmen kami dalam meningkatkan mutu pendidikan,” jelas Sahid.
Sebagai bagian dari perayaan, SMAN 4 Pekanbaru juga menggelar berbagai kompetisi untuk memacu semangat siswa. Dua lomba utama yang diselenggarakan adalah Cerdas Cermat tingkat SMP serta kejuaraan E-Sport, cabang olahraga modern yang kini telah diakui oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
“Kami ingin menunjukkan bahwa prestasi tidak hanya lahir dari ruang kelas, tetapi juga melalui ajang kompetitif yang menuntut kecerdasan, kreativitas, dan sportivitas,” ujar Said.
Salah satu isu penting yang turut menjadi perhatian adalah pengelolaan penggunaan gawai di kalangan pelajar. SMAN 4 Pekanbaru telah menetapkan satu kelas percontohan yang menerapkan aturan ketat: seluruh ponsel siswa dikumpulkan dan disimpan sejak pagi hingga pulang sekolah.
“Langkah ini diambil sebagai bentuk disiplin digital, mengingat banyaknya tantangan pendidikan di era teknologi. Kami berupaya agar anak-anak bisa lebih fokus belajar dan tidak terjebak dalam penggunaan gawai yang berlebihan,” sebut Sahid Suwarno.
“Dengan segala tantangan yang ada, kami ingin menjadikan sekolah ini semakin maju, adaptif terhadap perkembangan zaman, dan tetap berakar pada nilai-nilai kebersamaan,” tutupnya. (Mirza)